15 Juli 2009

Santiago Bernabeu


REAL Madrid belum memiliki kebesaran di masa-masa awalnya. Statusnya dianggap setara dengan klub lain macam Barcelona atau Athletic Bilbao. Tapi, begitu memiliki striker bernama Santiago Bernabeu, klub ini makin diperhitungkan. Namanya pun langsung menjulang.

Mengawali karier dengan masuk tim Real Madrid junior pada usia 14 tahun, Bernabeu langsung menonjol. Dia memiliki teknik olah bola yang cukup langka. Bahkan terhitung luar biasa untuk ukuran sepak bola pada akhir abad 18. Pada waktu itu, sepak bola masih kaku. Gocekan tak terlalu dominan. Yang menonjol hanya teknik-teknik dasar seperti menendang, menyundul, dan mengontrol bola.

Santiago Bernabeu agak lain. Dia punya gocekan dan tipuan yang cukup bagus. Selain itu, tendangannya sangat akurat. Gerakan Bernabeu juga dianggap sangat lincah, sehingga dia sulit dikawal lawan.

Itu pula sebabnya, dia langsung diplot sebagai striker. Baru dua tahun lebih di tim junior, dia langsung ditarik ke tim senior pada tahun 1912. Permainannya langsung berpengaruh. Dia hampir selalu mencetak gol di setiap pertandingan. DI musim pertamanya (1912-13) dia sudah membawa Madrid juara kompetisi lokal di Centro.

Kelebihan lain, Bernabeu ternyata sangat karismatik. Dia juga pandai membaca permainan dan punya jiwa kepemimpinan yang tinggi. Tanpa ragu pelatih Madrid waktu itu, Carcel, langsung menunjuknya sebagai kapten tim. Penunjukkan itu pun tak melahirkan banyak protes, karena Bernabeu memang pantas mendapatkannya.

Seiring dengan kematangan Bernabeu, Madrid juga semakin jaya di kompetisi lokal. Sebagai catatan, waktu itu belum ada kompetisi nasional. Madrid masih bermain di kompetisi Centro. Meski begitu, nama Bernabeu sudah sangat populer.

Apalagi, dia sempat membawa Madrid melakukan hat-trick di Kompetisi Centro pada musim 1921-22, 1922-23, dan 1923-24. Prestasi yang sama terulang kembali pada musim 1921-22, 1922-23, dan 1923-24. Sebelum pensiun pada tahun 1927, dia sempat mempersembahkan gelar yang sama pada musim 1925-26 dan 1926-27.

Tak bisa dipungkiri, serangkaian sukses Madrid itu berkat peran sentral Santiago Bernabeu. Dia tak hanya mampu memimpin rekan-rekannya untuk membangun permainan yang hebat, tapi juga produktif mencetak gol.

Selama 15 tahun membela Madrid, dia sudah mencetak tak kurang dari 1.200 gol. Padahal, waktu itu jumlah kompetisi masih sangat minim. Satu kompetisi juga hanya terdiri dari tak lebih dari 20 pertandingan. Berarti, dia sering mencetak hat-trick dalam pertandingan.

Sayang, waktu itu belum ada Divisi Primera La Liga. Selain itu, dia pensiun di saat Piala Dunia atau kompetisi antarnegara lainnya belum ada. Sehingga, namanya waktu itu tak sempat mendunia. Meski begitu, dia dianggap bintang besar pertama bagi Madrid, yang kelak (sebagai presiden) mendatangkan banyak bintang.

DIGADANG JADI PENGACARA
Terjunnya Bernabeu di dunia sepak bola agak aneh. Dia lahir dan besar di keluarga terpandang. Ayahnya, Jose Bernabeu Ibanez adalah seorang pengacara yang berpraktik di Valencia. Sementara waktu itu, pemain sepak bola biasanya lahir dari kelas buruh.

Ayah Bernabeu sendiri juga tak menginginkan anaknya menjadi pemain sepak bola. Apalagi waktu itu profesi sepak bola belum mendapat penghargaan tinggi. Karena kecerdasannya, sang ayah mengharapkan Bernabeu juga menjadi pengacara seperti dirinya.

Hampir setiap hari Bernabeu Ibanez dan istrinya, Dona Antonia De Yeste Nunez mengarahkan Bernabeu untuk menjadi pengacara. Tapi nasihat kedua orang tuanya itu tak pernah dia gubris. Setiap harinya, Bernabeu justru menjadi anak liar yang aktivitasnya di jalanan.

Bukan menjadi preman jika aktivitasnya lebih banyak di jalan. Tapi, dia bergabung dengan anak-anak lain dari berbagai kelas untuk bermain sepak bola. Kebetulan, teman-temannya seangkatan di sekolahan Augustino juga banyak yang gemar bermain bola.

Bernabeu yakin benar akan pilihannya. Sepak bola adalah kecintaan yang tak bisa dia campakkan. Dia berani menolak keinginan orang tuanya demi sepak bola. Hanya, seusai pensiun dari bola dia akhirnya sekolah juga di jurusan hukum di Institute Cardinal Cisnero, Madrid. Dia punya sertifikat pengacara, tapi tak pernah dimanfaatkannya.

Karena mengawali permainan di jalanan, Bernabeu justru lebih kreatif dan kuat. Begitu direkrut tim junior Madrid, dia langsung menonjol. Bernabeu tak hanya memamerkan stamina yang prima, tapi juga teknik luar biasa. Cukup langka untuk ukuran sepak bola di masa itu.

“Bermain sepak bola sangat menyenangkan bagi saya. Setiap hari saya tak bisa melupakan olahraga ini. Sejak kecil, saya selalu bermimpi bisa bermain untuk Real Madrid. Mimpi itu akhirnya jadi kenyataan,” kata Bernabeu suatu saat.

Mimpi itu tak hanya menjadi kenyataan, tapi Bernabeu sendiri akhirnya menjadi pemain impian Madrid. Dia dianggap bintang besar pertama yang menjadi legenda tak terlupakan. Bahkan saking cintanya warga Madrid terhadap Bernabeu, mereka sampai punya ujar-ujaran: “Kami percaya kepada Tuhan, Real Madrid, dan Santiago Bernabeu.”

Tak berlebihan jika stadion Madrid diberi nama Santiago Bernabeu.
Fakta Bernabeu
Nama lengkap :
Santiago Bernabeu
Lahir : Albacete (Spanyol), 8 Juni 1895
Posisi : Striker
Nomor kostum : 10
Karier klub : Real Madrid (1912-1927)
Karier timnas : -
Prestasi pemain : Juara kompetisi regional (1912-13, 1915-16, 1916-17, 1917-18, 1919-20, 1921-22, 1922-23, 1923-24, 1925-26, 1926-27), Copa del Rey (1916-17)
Prestasi presiden : Juara Divisi Primera (1953-54, 1954-55, 1956-57, 1957-58, 1960-61, 1961-62, 1962-63, 1963-64, 1964-65, 1966-67, 1967-68, 1968-69, 1971-72, 1974-75, 1975-76, 1977-78), Liga Champions (1955-56, 1956-57, 1957-58, 1958-59, 1959-60, 1965-66 1), Copa del Rey (1945-46, 1946-47, 1961-62, 1969-70 ,1973-74, 1974-75), Piala Interkontinental (1960), Piala Latin (1955, 1956)

Bernabeu’s Milstones
1927 –
Menyatakan gantung sepatu dalam usia 32 tahun, meski klub berharap dia tetap bermain.

1928 – Ditunjuk sebagai sekretaris klub, tapi tak lama kemudian merangkap juga sebagai direktur teknik menggantikan Don Jose Berraondo.
1935 – Ditunjuk sebagai salah satu direktur klub.

15 September 1943 – Diangkat sebagai presiden Real Madrid menggantikan Antonio Santos Peralda, setelah terjadi kerusuhan pada partai Madrid-Barcelona. Sebagai presiden, dia banyak melakukan perubahan besar. Selain merenovasi stadion, juga menghadirkan pemain hebat seperti Alfredo Di Stefano, Gento, dan Ferenc Puskas. Madrid pun dia bawa pada puncak kebesarannya baik di kompetisi lokal maupun Eropa.

4 Januari 1955 – Atas jasanya membesarkan Madrid, klub memberi penghormatan dengan mengubah nama Stadiom Chamartin menjadi Santiago Bernabeu.

2 Juni 1978 – Dia menghembuskan nafas terakhir karena kanker hati. Posisi presiden Madrid kemudian beralih ke tangan Luis de Carlos.